Pesbuk Saya

Pesbuk Saya

PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS) KSR PMI Unit STIKES Cendekia Utama Kudus - PENYALAHGUNAAN OBAT (NAPZA)



Nama   : Jofan Arya Pratama
NIM    : 2011011193
Progdi : Ilmu Keperawatan
Kelas   : 5A

PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS)
PENYALAHGUNAAN OBAT (NAPZA)



APAKAH OBAT ITU?
Obat adalah racun yang dibuat dari bahan kimia. Racun tersebut dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui kulit (obat luar), mulut (oral), dubur (anal), vagina, dan semua lubang tubuh yang ada. Ada juga yang disuntikkan kedalam otot atau pembuluh darah. Apabila digunaka dengan alas an tepat dalam dosis yang pas, obat akan bermanfaat. Namun, jika disalahgunakan, artinya dikonsumsi tanpa alasan yang jelas dan dalam dosis yang berlebihan, obat akan meracuni tubuh. Obat ini bisa menimbulkan ketergatungan, merusak organ tubuh, dan bahkan dapat berakibat pada kematian (PRS, 2011).

Ada 4 golongan obat berdasarkan bahaya dan cara mendapatkannya.
·         Obat bebas; yang dapat dibeli dan diminum secara bebas
·         Obat bebas terbatas; hanya dapat diperoleh dengan resep dokter
·         Obat berbahaya; seperti obat anti depresansia (penekan kesedihan), stimulansia (perangsang), dan halusinogen (pembentuk mimpi palsu yang indah). Pil KB, Mandrax (Mx), ekstasi, dll. Termasuk kedalam golongan obat berbahaya ini.
·         Narkotika seperti candu, ganja, heroin, kokain, morfin, dan turunannya (PRS, 2011).

Dalam kenyataannya di beberapa kota besar, obat bebas terbatas, obat berbahaya, dan narkotika kadang bisa dibeli secara bebas. Bahkan, obat ini terkadang ditawarkan secara langsung oleh penjual kepada remaja secara gelap atau sembunyi-sembunyi.

APA ALASAN REMAJA MENYALAHGUNAKAN OBAT?
Remaja adalah kelompok potensial yang terjerumus dalam perilaku beresiko ngepil (lewat mulut) dan nyuntik (melalui suntikan). Remaja ngepil kebanyakan mulai dengan coba-coba, yang akhirnya menjadi ketergantungan. Coba-coba ini dipengaruhi oleh beberapa hal.
·         Adanya sikap individu yang berpotensi coba-coba seperti mudah frustasi, tidak senang diatur, sulit bergaul, ingin dianggap hebat, agresif, eksperimental, mudah bosan, malas, dll. Atau malah sebaliknya seperti sikap solider terhadap kawan yang berlebihan tanpa piker panjang
·         Adanya tren (kecenderungan) pengaruh obat tertentu sebagai citra remaja modern (contoh: penggunaan ekstasi akhir-akhir ini)
·         Hampir semua obat memiliki efek toleransi; semakin tinggi dosis akan berefek semakin besar
·         Mudahnya obat didapat di sekitar tempat tinggal remaja, sementara pengawasan obat kurang efektif (PRS, 2011).

BAGAIMANA TAHAPAN PENGGUNAAN OBAT PADA REMAJA?
Biasanya, remaja ngepil melalui tahap-tahap berikut ini.
·         Tahap pemakaian coba-coba
·         Tahap pemakaian incidental (kadang-kadang)
·         Tahap penyalahgunaan
·         Tahap ketergtantungan (PRS, 2011)

APA BAHAYA NGEPIL?
Pengaruh obat secara umum sebagai berikut.
·         Ketergantungan (kejiwaan, tanpa kerusakan tubuh); tanpa minum obat tertentu, remaja yang bersangkutan sudah tidak mampu berprestasi sama sekali
·         Kecanduan: tubuhnya sudah terganggu, sehingga selalu memerlukan obat tersebut; umumnya remaja menjadi kurang peduli terhadap lingkungan, gangguan kepribadian dan mental, rasa percaya yang berlebihan, dll.
·         Kesehatan: pengaruhnya tergantung pada bahan kimia yang terkandung dalam obat tersebut; pada penggunaan obat bebas dan bebas terbatas (catatan: sebenarnya sebagian besar remaja “ditipu” untuk ngepil obat jenis ini) terjadi toleransi (obat tidak manjur bila dosisnya tak tinggi).
Sementara itu, beberapa obat berbahaya dan narkotik bisa menimbulkan tidak normalnya koordinasi motorik, bicara cedal/ bertele-tele, merusak jantung, ginjal, hati, saraf, dan organ-organ tubuh lainnya. Saat ini sering terjadi kematian mendadak akibat gagal jantung atau keracunan otak karena dosis obat yang terlalu tinggi (PRS, 2011).

APA RESIKO NYUNTIK?
Nyuntik memiliki bahaya sama dengan ngepil dalam tingkatan yang lebih parah karena:
·         Penyuntikan hampir selalu narkotik yang memiliki bahaya paling besar
·         Penyuntikan memiliki akibat yang lebih langsung kedalam tubuh manusia
·         Penyuntikan umumnya lebih disukai jika menggunakan alat suntik dan jarum yang sama untuk beberapa remaja. Ini karena sisa darah yang ada di alat suntik meningkatkan efek alat yang disuntikkan. Akibatnya, nyuntik dapat pula beresiko penularan berbagai penyakit lewat darah seperti PHS, hepatitis B, dan AIDS yang telah disebutkan sebelumnya (PRS, 2011).

BAGAIMANA KITA MENDUGA SEORANG REMAJA BERADA DI BAWAH PENGARUH OBAT BERBAHAYA?
Remaja yang sedang ngepil secara umum terlihat:
·         Lesu atau gelisah
·         Banyak keluar keringat
·         Kurang konsentrasi
·         Gerakan bergetar
·         Kelihatan ketakutan
·         Banyak minum air
Tanda-tanda tersebut sangat nyata pada pengguna ekstasi.

BAGAIMANA MEMBANTU REMAJA MENCEGAH DIRI DARI NGEPIL ATAU NYUNTIK?
Kalau masih coba-coba atau incidental, bantulah agar ia:
·         Memiliki rasa malu, karena ngepil/ nyuntik itu perilaku memalukan
·         Meninggalkan lingkungan ngepil/ nyuntik
·         Aktif dalam kegiatan lain
·         Meningkatkan ibadah
·         Yang terpenting adalah mengembangkan sikap percaya diri dan pengendalian diri yang kuat
Untuk remaja yang sudah tergantung atau mencandu, seyogianya berkonsultasi dengan petugas kesehatan atau ke tempat-tempat rujukan (PRS, 2011).

TINJAUAN PUSTAKA
Iyang D.Sukandar. 2011. Pendidikan Remaja Sebaya. PMI
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS) KSR PMI Unit STIKES Cendekia Utama Kudus - PENYALAHGUNAAN OBAT (NAPZA)"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top