Makalah Ronde Keperawatan -- Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
Disusun oleh :
Jofan Arya Pratama (2011011193)
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan,
mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam
sebuah organisasi. Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, serta
masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar
semua kegiatan tertata rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama,
yaitu menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik kepada sesama staf
keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktikkeperawatan professional ( MPKP ) yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde
keperawatan. Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan dimana perawat primer dan
perawat asosiet bekerja sama untuk menyelesaikan masalah klien, dank lien
dilibatkan secara langsung dalam proses penyelesaian masalah tersebut.
Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat
teratasi dengan baik, sehingga semua kebutuhan dasar klien dapat
terpenuhi.Perawat professional harus dapat menerapkan ronde keperawatan,
sehingga role play tentang ronde keperawatan ini sangat perlu dilakukan agar
mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat mengaplikasikannya kelak
saat bekerja.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum:
Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Management Keperawatan.
2.
Tujuan Khusus:
Adapaun tujuan yang dicapai setelah penyampaian materi
tentang Ronde Keperawatan diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengetahui dan memahami pengertian
ronde keperawatan
b. Mengetahui dan memahami
karakteristik ronde keperawatan
c. Mengetahui tujuan ronde keperawatan
d. Mengetahui manfaat ronde keperawatan
e. Mengetahui dan memahami tipe-tipe
ronde keperawatan
f. Mengetahui dan memahami tahapan
ronde keperawatan
g. Mengetahui hal-hal yang harus
dipersiapkan dalam ronde keperawatan
h. Mengetahui komponen yang terlibat
dalam ronde keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
Ronde Keperawatan (Nursing Rounds) adalah kegiatan yang
bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh
perawat disamping melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan /atau perawat
konselor, kepala ruangan, perawat associate
yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).
Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dari rondekeperawatan. Chambliss (1996), ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff
yang usai kerja melaporkan pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien,
dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang
membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf, dan secara
sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk menangani masalah medis.
Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara
perawat dengan perawat, perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan
bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat
mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam
merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk
mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan
yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar
dan perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya
atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk
setiap pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk
membahas & melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat
Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan
seluruh anggota tim.
Rondekeperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan
peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam
peraktik keperawatan secara langsung.
Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai
berikut ini:
1. Klien
dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan
fokus kegiatan
3. Perawat asosiet, perawat
primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler
memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler
membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet dan perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah.
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2
yaitu: tujuan bagi perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan
bagi perawat menurut Armola et al. (2010) adalah:
1) Melihat kemampuan staf dalam
managemen pasien
2) Mendukung pengembangan profesional
dan peluang pertumbuhan
3) Meningkatkan pengetahuan perawat
dengan menyajikan dalam format studi kasus
4) Menyediakan kesempatan pada staf
perawat untuk belajar meningkatkan penilaian keterampilan klinis
5) Membangun kerjasama dan rasa hormat,
serta
6) Meningkatkan retensi perawat
berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi keperawatan
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna
bagi pasien. Hal ini dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan
ronde keperawatan bagi pasien, yaitu:
1)
Untuk
mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
2)
Untuk
mengamati pekerjaan staff
3)
Untuk
membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada dokter
mengenai, missal: luka, drainasi, perdarahan, dsb.
4)
Untuk
memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
5)
Untuk
melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
6)
Untuk
mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
7)
Untuk
memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan kepada pasien
8)
Untuk
memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti ulcus decubitus,
foot drop, dsb
9)
Untuk
membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat
memperoleh wawasan yang lebih baik
10) Untuk memodifikasi tindakan
keperawatan yang diberikan
Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh
perawat, diantaranya:
1) Ronde keperawatan dapat meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan pada perawat. Clement (2011) menyebutkan manfaat
ronde keperawatan adalah membantu mengembangkan keterampilan keperawatan,
selain itu menurut Wolak et al. (2008) dengan adanya ronde keperawatan akan
menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini bukan hanya keterampilan dan
pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga peningkatan secara menyeluruh. Hal
ini dijelaskan oleh Wolak et al. (2008) peninkatan kemampuan perawat bukan
hanya keterampilan keperawatan tetapi juga memberikan kesempatan pada perawat
untuk tumbuh dan berkembang secara profisonal.
2) Melalui kegiatan ronde keperwatan,
perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil
atau tidak. Clement (2011) melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau keberhasilan dalam asuhan
keperawatan dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh O’connor (2006) pasien
sebagai alat untuk menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi.
3) Ronde keperawatan merupakan sarana
belajar bagi perawat dan mahasiswa perawat. Ronde keperawatan merupakan studi
percontohan yang menyediakan sarana untuk menilai pelaksanaan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat (Wolak et al, 2008). Sedangkan bagi mahasiswa perawat
dengan ronde keperawatan akan mendapat pengalaman secara nyata dilapangan
(Clement, 2011).
4) Manfaat ronde keperawatan yang lain
adalah membanu mengorientasikan perawat baru pada pasien. Banyak perawat yang
baru masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang dirawat di ruangan. Dengan
ronde keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan membantu
mengorientasikan perawat baru pada pasien (Clement, 2011).
5) Ronde keperawatan juga meningkatkan
kepuasan pasien. Penelitian Febriana (2009) ronde keperwatan meningkatkan
kepuasan pasien lima kali dibanding tidak lakukan ronde keperawatan. Chaboyer
et al. (2009) dengan tindakan ronde keperawatan menurunkan angka insiden pada
pasien yang dirawat.
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi
kepustakaan. Diantaranya adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat
tipe ronde yaitu matrons’ rounds, nurse
management rounds, patient comfort
rounds dan teaching nurse.
1) Matron nurse menurut Close dan
Castledine (2005) seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan
kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah
memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan
dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2) Nurse management rounds menurut
Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada
rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat
prioritas tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga
pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara
perawat dan head nurse.
3) Patient comport nurse menurut Close
dan Castledine (2005) ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang
diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi
perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika
ronde dilakukan dimalam hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien
tidur.
4) Teaching rounds menurut Close dan
Castledine (2005) dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau mahasiswa
perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan
oleh perawat atau mahasiswa perawat.Dengan pembelajaran langsung. Perawat atau
mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada
pasien.
Daniel (2004) walking round yang terdiri dari nursing round,
physician-nurse rounds atau interdisciplinary rounds. Nursing rounds adalah
ronde yang dilakukan antara perawat dengan perawat. Physician-nurse adalah
ronde pada pasien yang dilakukan oleh dokter dengan perawat, sedangkan
interdisciplinary rounds adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh berbagai
macam tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, ahli gizi serta fisioterapi,
dsb.
Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah :
1) Pre-rounds, meliputi: preparation
(persiapan), planning (perencanaan), orientation (orientasi).
2) Rounds, meliputi: introduction
(pendahuluan), interaction (interaksi), observation (pengamatan), instruction
(pengajaran), summarizing (kesimpulan).
3) Post-rounds, meliputi: debriefing
(tanya jawab), feedback (saran), reflection (refleksi), preparation (persiapan).
Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:
1.
Persiapan
a. Penetapan kasus
minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Pemberian
inform consent kepada klien/ keluarga.
2.
Pelaksanaan
a. Penjelasan
tentang klien oleh perawat primer
dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan/ telah
dilaksanakan dan memilih
prioritas yang perlu
didiskusikan.
b. Diskusikan
antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian
justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang
masalah klien serta tindakan yang akan
dilakukan.
d. Tindakan
keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
3.
Pasca Ronde
Mendiskusikan
hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang
perlu dilakukan.
4.
Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde
keperawatan adalah sebagai berikut.
A. Struktur
o
Persyaratan
administratif (informed consent, alat dan lainnya).
o
Tim
ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan.
o
Persiapan
dilakukan sebelumnya.
B. Proses
o
Peserta
mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
o
Seluruh
perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
C. Hasil
o
Klien
merasa puas dengan hasil pelayanan.
o
Masalah
klien dapat teratasi.
o
Perawat
dapat :
a. Menumbuhkan cara berpikir yang
kritis.
b. Meningkatkan cara berpikir yang
sistematis.
c. Meningkatkan kemampuan validitas
data klien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan
diagnosis keperawatan.
e. Menumbuhkan pemikiran tentang
tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien.
f. Meningkatkan kemampuan memodifikasi
rencana asuhan keperawatan.
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
h. Meningkatkan kemampuan menilai hasil
kerja.
Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa
dilakukan persiapan sebagai berikut:
1) Menentukan kasus dan topik (masalah
yang tidak teratasi dan masalah yang langka).
2) Menentukan tim ronde keperawatan.
3) Mencari sumber atau literatur.
4) Membuat proposal.
5) Mempersiapkan klien : informed
consent dan pengkajian.
6) Diskusi : apa diagnosis keperawatan
?; Apa data yang mendukung ?; Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?; Apa
hambatan yang ditemukan selama perawatan?
Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini
adalah perawat primer dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate,
yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan lainnya.
1)
Peran Ketua Tim dan Anggota Tim :
o
Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
o
Menjelaskan masalah keperawata utama.
o
Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan
dilakukan.
o
Menjelaskan tindakan selanjutnya.
o
Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2)
Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
a. Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet
(anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu
adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa
disebutkan antara lain :
o
Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
o
Menjelaskan masalah keperawatan utama
o
Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan
dilakukan
o
Menjelaskan tindakan selanjtunya
o
Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
b. Peran
perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
o
Memberikan justifikasi
o
Memberikan reinforcement
o
Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi
keperawatan serta tindakan yang rasional
o
Mengarahkan dan koreksi
o
Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah
dipelajari
Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde
keperawatan ini untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pasien yang
dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki
kriteria sebagai berikut :
o
Mempunyai
masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan
keperawatan
o
Pasien
dengan kasus baru atau langka.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Rondekeperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
B.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi Ronde Keperwatan yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan
dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna
bagi penulis pada khususnya dan para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.
(2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:
Salemba Medika
Sitorus R. & Yulia. 2005. Modelpraktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit Panduan
Implementasi. Jakarta: EGC
Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit. Jakarta:EGC
Nursalam Dan
Ferry Efendi. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Kinchay, A.
(2012, September).Www.Scribd.Com. Retrieved Oktober 17, 2013, From http://Www.Scribd.Com/Doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN
1 Komentar untuk "Makalah Ronde Keperawatan -- Mata Kuliah Manajemen Keperawatan"
terima kasih sangat membantu sekali...