KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kepada
penulis.sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Model Konseptual Keperawatan”dengan
sebaik-baiknya.
Adapun maksud dari
penyusunan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
IKD 1 dan sebagai
syarat untuk menempuh ujian Semester.
Dalam penyusunan
makalah ini, saya
telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Saya menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak akan selesai dengan
lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari
berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan
setulusnya kami sampaikan terima kasih kepada yang terhormat Ibu Nur
Faidah S.Kep,.Ns selaku
guru pembimbing, serta pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa
kami sebutkan satu
persatu.
Tidak ada manusia
yang sempurna, dalam makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dalam bidang keperawatan dan dapat di terapkan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
Kudus, 19 Januari 2012
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
..............................................................................................
i
KATA PENGANTAR
............................................................................................
ii
DAFTAR ISI
.........................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
.....................................................................................
1
1.2 Tujuan Makalah
...................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Utama dan Teori Virginia Henderson ..................................
3
2.2 Asumsi-asumsi pada Teori Virginia Henderson ................................
5
2.3
The Oretical
Assertions .....................................................................
7
2.4 Aplikasi Model Virginia Henderson dalam Pemberian Asuhan Keperawatan
.....................................................................................
9
2.5 Manfaat Teori Virginia Henderson pada Praktek Keperawatan ....... 11
2.6 Kekuatan dan Kelemahan Teori Virginia Henderson ...................... 12
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan ..........................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................
14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Virginia
Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Ia lahir pada
tahun 1897 di kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat. Ia memulai karir keperawatan di Army
School of Nursing psds tahun
1918.
Pada tahun
1960-an, ia membuat model konseptual ketika profesi keperawatan mencari
identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda
dengan prrofesi yang lain dalam layanan kesehatan dalam kinerjanya. Pertanyaan
ini merupakan hal penting sampai tahun 1950-an sebab perawat lebih seriang
hanya melakukan instruksi dokter. Virgina Henderson merupakan orang pertama
yang mencari fungsi unik dari keperawatan.
Pada saat
menulis pada tahun 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negative dan positif dari
praktek keperawatan pada masa itu. Hal tersebut meliputi :
1.
Autiritaria
dan struktur hirarki di rumah sakit.
2.
Sering
terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
3.
Fakta
bahwa mempertahankan kontak oribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu.
4.
Adanya
keanekaragaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika Serikat
diberbagai bidang layanan kesehatan.
1
Virginia Henderson diminta untuk memplubikasikan model konseptualnya
oleh International Council of Nurse (ICN) pada tahun 1960-an.Oleh karena
diarahkan lebih pada aspek-aspek psikologis dari
perawatan pasien.
Kontribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi
perawatan berikut yang menjadi definisi yang sudah diterima secara umum:
"Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu sehat atau sakit. Dalam hal memberikan pelayanan kesehatan atau pemulihan atau kematian yang damai, yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin."
"Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu sehat atau sakit. Dalam hal memberikan pelayanan kesehatan atau pemulihan atau kematian yang damai, yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin."
1.2 Tujuan Makalah
Tujuan penulisan adalah:
Tujuan penulisan adalah:
- Mengetahui
karakteristik teori dalam teori Virginia Henderson
- Mengetahui
model teori Virginia Henderson.
- Mengetahui
aplikasi model system Virginia Henderson dalam pemberian asuhan keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Utama dan Teori
Virginia Henderson
Dalam
tulisan Virginia Henderson edisi ke-6 dengan judul "The Principles and
Practice of Nursing", ia mengutip beberapa definisi dari sumber termasuk
satu dari piagam WHO. Dia memandang kesehatan dalam kaitan demgan kemampuan
pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan dasar hidup untuk memandirikan
pasien. 14 komponen kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi :
1.
Bernafas
dengan normal
2.
Makan
dan minum cukup.
3.
Pembuangan
eliminassi tubuh.
4.
Bergerak
dan mempertahankan posisi yang nyaman.
5.
Tidur
dan istirahat.
6.
Memilih
pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian.
- Mempertahankan suhu tubuh dalam
kondisi normal dengan memodifikasi Lingkungan.
8.
Menjaga
kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kulit
9.
Menghindari
bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain.
- Komunikasi
dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan, ketakutan dan
pendapat.
11.
Beribadah
menurut kepercayaan seseorang.
12.
Bekerja
sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan.
3
- Belajar,
menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan dan kesehatan yang
normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia
Menurut
Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut dipengaruhi
oleh :
1. Usia
2. Kondisi emosional (mood &
temperamen)
3. Latar belakang sosial dan budaya.
4. Kondisi fisik dan mental, termasuk
berat badan, kemampuan dan ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan
ketidakmampuan lakomotif, dan status mental
Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan
asuhan keperawatan. Didalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan,
metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan
mengklarifikasikan hal-hal berikut :
1.
Urutan
aktifitas yang harus dilakukan.
2.
Aktifitas
perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
3.
Perubahan-perubahan
yang telah dibuat.
Sebagai
ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari model Henderson adalah sebagai berikut
;
1. Fungsi unik dari perawat
2. Upaya pasien kearah kemandirian
3. Asuhan keperawatan dasar berdasarkan
kebutuhan dasar manusia
4. Perencanaan yang akan diberikan.
4
Prinsip-prinsip dasar tersebut
menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari fungsi dan keunikannya,
dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi keperawatan mulai menelaah
sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya.
Komitmen menuju kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era
tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba
melakukan semuanya bagi pasien. Secara umum,aktifitas keperawatan harus
didukung atau ditentukan oleh tindakan terpeautik dokter.
2.2 Asumsi - Asumsi Pada Teori
Virginia Henderson
1. Keperawatan (nursing)
a. Perawat mempunyai keunikan untuk membantu individu sehat
atau sakit.
b. Fungsi perawat adalah sebagai salah satu team medis.
c. Fungsi perawat adalah mandiri, terpisah dari dokter,
tetapi mendukung program program dokter.
d. Perawat harus mempunyai pengetahuan yang cukup baik dari
segi atau sosial.
e. Perawat harus dapat mengkaji kebutuhan dasar manusia.
f. Keempat belas komponen dasar kebutuhan manusia harus
dapat tercover semua oleh fungsi perawat.
5
2. Pasien / person (pasien)
1. Pasien harus mampu mempertahankan
keseimbangan fisiologis dan emosional.
2. Perasaan dan tubuh pasien adalah
sesuatu yang tidak dapat terpisahkan.
3. Pasien harus dibantu agar dapat
mandiri.
4. Pasien dan keluaraga adalah satu
kesatuan.
5. Kebutuhan pasien harus dapat
terpenuhi dengan ke-14 komponen dari keperwatan
3. Kesehatan (health)
a. Kesehatan
adalah kualitas dari kehidupan.
b. Kesehatan
adalah dasar dari fungsi manusia.
c. Kesehatan
diperlukan secara mandiri dan saling menggantungkan.
d. Peningkatan
keshehatan lebih penting dari perawatan orang sakit.
e. Seseorang dapat memperoleh kesehatan jika dia mempunyai
kekuatan, kemauan, dan pengetahuan
4. Lingkungan (environment)
1. Individu yang sehat mampu
mengontrol lingkungannya, tetapi penyakit akan menurunkan kemampuan untuk
mempengaruhi lingkungan.
2. Perawat harus mampu memberikan
pendidikan kesehatan.
3. Perawat harus melindungi pasien
dari kecelakaan akibat lingkungan.
6
4. Perawat harus mampu mencegah
terjadinya kecelakaan melalui rekomendasi terkait dengan konstruksi bangunan
dan penempatan alat.
5. Dokter menggunakan hasil kerja
perawat untuk menentukan tindakan terbaik dalam mencegah kecacatan
6. Perawat harus mengetahui tentang
sosial budaya dan praktek keagamaan pasien.
2.3 The Oretical Assertions
1. Hubungan Perawat dengan Pasien
Ada tiga tingkat hubungan antara
perawat dengan pasien yang diindetifikasioleh Henderson dari hubungan
ketergantungan sampai ketidaktergantungan.
Hubungan tersebut meliputi:
Hubungan tersebut meliputi:
1. Perawat sebagai pengganti pasien (substitute). Pada saat
sakit perawat menggantikan kebutuhan pasien yang diakibatkan oleh karena
kehilangan kekuatan fisik, ketidakmauan dan kurangnya pengetahuan. Henderson
mengungkapkan hal ini statmennya bahwa "Perawat, kesadaran bagi
ketidaksadaran, kehidupan dari kematian, tangan dari orang yang teramputasi,
mata bagi orang buta, pemberi kehangatan bagi bayi, juru bicara bagi orang bisu,
dan sebagainya."
7
2. Perawat sebagai pembantu pasien (helper). Selama kondisi tidak sadar, perawat
membantu pasien menemukan kemandiriannya. Henderson mengatakan "Kemandirian adalah suatu hal yang
relative, tidak satupun kita tidak bergantung
pada orang lain, tetapi kita mencoba
memberi kemandirian dalam kesehatan, bukan ketergantungan dalam kesakitan".
3. Perawat merupakan sebagai teman pasien (partner).
Sebagai partner, pasien dan perawat bersama-sama memformulasikan rencana
keperawatan kebutuhan dasar yang didiagnosis. Juga dimodifikasi sesuai kondisi,
usia, temperamen, emosi, status sosial, kebudayaan, Perawat juga harus dapat
mengatur lingkungan sekitar bila diperlukan. Henderson percaya "Perawat
yang tahu reaksi fisiologis dan patologis dari perubahan temperature,
pencahayaan, tekanan gas, bau, kebisingan, bau zat kimia, dan organisme akan
mengorganisasikan lingkungan dan memaksimalkan fungsi fasilitas," Perawat
dan pasien harus selalu bekerja sama untuk mencapai tujuan, baik dalam mencapai
kemandirian atau kematian yang tenang. Salah satu tujuan perawat adalah menjaga
aktifitas sehari-hari pasien senormal mungkin. Peningkatan status kesehatan adl
tujuan penting dari perawatan. Menurut Henderson, lebih penting membantu
seseorang bagaimana menjadi sehat daripada mengobati ketika sakit.
8
2. Hubungan perawat dengan dokter
Henderson menyatakan bahwa perawat
mempunyai fungsi yang unik, berbeda dengan dokter, dimana keperawatan, diatur
oleh perawat dan pasien bersama-sama saling mendukung dengan rencana atau
program therapy dokter. Henderson menekankan, Perawat tidak hanya mengikuti
perintah dokter. Suatu pertanyaan "Mengapa dokter selalu memberi perintah
kepada pasien atau tenaga kesehatan lain?'. Bahkan perawat mampu membantu
pasien ketika dokter tidak ada. Henderson juga menyatakan bahwa perawat ataupun
dokter sangat melebihi batas.
3. Perawat sebagai anggota Team
Kesehatan
Perawat bekerja saling bergantung
pada tenaga kesehatan yang lain. Perawat dan tenaga kesehatan lain membantu
menjalankan seluruh program perawatan pasien. Henderson mengingatkan bahwa
diantara team kesehatan mempunyai sumbangsih yang sama dalam perawatan pasien.
Tak ada yang lebih besar, masing-masing mempunyai fungsi unik sendiri- sendiri.
2.4 Aplikasi
Model Virginia Henderson dalam
Pemberian Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji adalah:
9
a. Core/inti
Data diri pasien yang terdiri dari: umur, pendidikan, jenis kelamin, agama, nilai-nilai keyakinan serta riwayat timbulnya penyakit.
Data diri pasien yang terdiri dari: umur, pendidikan, jenis kelamin, agama, nilai-nilai keyakinan serta riwayat timbulnya penyakit.
b. 14 komponen kebutuhan dasar manusia
/ pasien meliputi:
1.
Pernafasan
2.
Kebutuhan
makan dan minum
3.
Eliminassi
4.
Posisioning
5.
Kebutuhan
tidur dan istirahat
6.
Kebutuhan
dalam berpakaian
7.
Cara
mempertahankan suhu tubuh dan memodifikasi lingkungan
8.
Kebersihan
tubuh
9.
Kondisi
lingkungan
10.
Komunikasi
11.
Ibadah
dan keyakinan
12.
Pekerjaan
sehari-hari
13.
Kebutuhan
bermain dan rekreasi
14.
Kebutuhan
belajar dan menggunakan fasilitas keseahatan
Perawat mengkaji ke-14 komponen dasar, komponen pertama dinilai secara penuh kemudian menuju pada komponen selanjutnya. Untuk mengkaji data dari ke-14 komponen ini, perawat membutuhkan pengetahuan dari apa yang normal dalam kesehatan, juga pengetahuan tentang apa-apa saja yang telah menyebabkan orang sakit.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa
dirumuskan berdasarkan dari analisis data dari ke-14 komponen kebutuhan dasar
manusia / pasien.
10
3. Intervensi
Keperawatan
Perencanaan melibatkan pembuatan rencana agar sesuai
dengan keb individu, memperbaharui jika diperlukan, dan menjamin bahwa ini
sesuai dengan yang ditentukan dokter.sebuah rencana yang baik mengintregasikan
pekerjaan dari semua yang ada dalam tim kesehatan.
4. Implementasi
Perawat
membantu pasien melaksanakan aktifitas untuk memelihara kesehatan, untuk
menyembuhkan dari sakit, atau untuk membantu dalam kematian yang tenang.
bersifat individu, tergantung pada prinsip fisiologis, umum, latar belakang
budaya, keseimbangan fisik dan intelektual.
5. Evaluasi
Menurut Henderson, perawat akan
melakukan evaluasi berdasar pada tingkatan dimana pasien dapat mandiri.
2.5 Manfaat
Teori Virginia Henderson Pada Praktek Keperawatan
- Teori
Virginia Henderson memberikan pernyatan tentang profesi perawat yang unik,
terlepas dari profesi kedokteran, sehingga perawat dapat menentukan
rencana keperwatannya dengan mandiri tanpa menunggu instruksi dari dokter.
- Melengkapi
model konseptual keperawatan yang telah ada.
11
2.6
Kekuatan dan
Kelemahan Teori Virginia Henderson
- Kekuatan
a.
Henderson
adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan
sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari
fungsi unik dari profesi perawat.
b.
Teori
Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir
keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
c.
Henderson
mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah profesi
yang mandiri yang tidak hanya tergantung pada instruksi dokter.
d.
Asumsi
Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan
dibidang yang lain seperti konsep Maslow.
- Kelemahan
a.
Pandangan
dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik
semata atau pada upaya memandirikan pasien.
b.
Teori
kurang pragmatis.
12
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam bukunya, The Nature of
Nuresing: A Definition and its Implication for Practice, Research, and
Education, Henderson telah mendesain tiga fase kurikulum yaitu:
1. Fase pertama, penekanan pada kebutuhan
pokok pasien, rencana keperawatan, fungsi unik keperawatan dalam membantu
melakukan aktifitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan pasien.
2. Fase kedua, membantu pasien memenuhi
kebutuhannya selama adanya gangguan fungsi tubuh atau patologis yang membutuhkan
modifikasi rencana keperawatan.
Dari uraian tersebut diatas, dapat
disimpulkan bahwa Teori Virginia Henderson tentang model konsep keperawatan
dalam buku "The Principles and Practice of Nursing" merupakan sebuah
sumber yang luar biasa yang bisa digunakan oleh mahasiswa maupun perawat yang
sudah berpraktek. Kelly menyatakan "Jika saja hanya ada satu buku
keperawatan yang bisa diselamatkan ketika bom jatuh, PPN adalah buku itu.
Model Keperawatan Virginia Henderson
sangat mempengaruhi perkembangan proses keperawatan didunia ini dengan ke-14
komponen dasar kebutuhan manusia.
13
DAFTAR
PUSTAKA
Lyn Basfort & Oliver Slevin, Teori dan Praktek
Keoerawatan: pendekatan Integral pada asuhan pasien, EGC, Jakarta 2006
Pengantar Konsep Dasar Keperawatan : A. Aziz Alimul Hidayat,
Penerbit Salemba Medika.
Potter & Perry. 1999
"Fundamental Keperawatan", Buku Kedokteran EGC, Jakarta
14
0 Komentar untuk "Teori Virginia Henderson"